Sabtu, 07 Maret 2015

Si Cacing dan kotoran kesayangannya

"Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya" adalah judul buku yang ditulis sama Ajahn Brahm, dia seorang biksu dan bukunya itu isinya tentang kisah2 pengalamannya selama petapa. Cetakan 1 tahun 2009, udah lumayan lama tapi bagi yg belum pernah denger atau baca pokoknya recommended deh. Gue juga tau buku ini karena direkomendasiin plus dipinjemin juga sih dan bukunya sampe sekarang nggak diambil sama yang minjemin hehe.. *curcol
Gue mau mengutip salah satu kisah yang ada dibuku "Si Cacing dan kotoran kesayangannya" yg menurut gue bagus.

"Menyalahkan Orang Lain"

Suatu hari, seorang mahasiswi datang menemui seorang biksu di wihara kami. Dia akan menempuh ujian penting dalam beberapa hari kedepan dan dia ingin biksu itu membacakan parrita untuknya, supaya dia bernasib baik. Sang biksu dg baik hati memenuhinya , dg pikiran hal itu akan memberikan si mahasiswi rasa percaya diri. Semuanya gratis. Dia tidak memberi dana.

Kami tidak pernah melihat perempuan muda itu lagi, tetapi saya dengar dari teman-temannya, dia menyebarkan berita bahwa biksu2 diwihara kami payah, tidak bisa membaca parrita dg benar. Ujiannya gagal.

Temannya juga menceritakan kepada saya bahwa dia gagal karena dia nyaris tidak belajar sama sekali. Dia adalah seorang cewek pesta. Dia berharap agar para biksu-lah yang mengurusi "hal2 yang kurang penting", bagian akademik dari kehidupan kampus.

Memang kelihatannya enak menyalahkan orang lain saat anda tertimpa hal2 yang buruk, tetapi menyalahkan orang lain itu jarang menyelesaikan masalah.

Seseorang gatal-gatal dipantat.
Dia menggaruk-garuk kepalanya
Gatalnya tidak akan hilang.

Itulah cara Ajahn Chan menggambarkan orang yg menyalahkan orang lain, seperti hal gatal-gatal dipantat dan menggaruk garuk kepala.
(Page 149)